Saturday, 3 January 2015

STUDI KASUS TENTANG MANAJEMEN ORGANISASI


Tugas Softskill Pengantar Bisnis

Nama : Ririn Zuliyaningsih
Kelas : 1EB21
NPM : 29214475


PT. INDOSAT, TBK

BAB 1
PENDAHULUAN



Latar Belakang

Organisasi atau suatu perusahaan harus mampu mengelolah manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetitif supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan. Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produksi, jasa maupun industri, pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan bisnis organisasi memberikan dampak yang signifikan dalam menciptakan keunggulan bersaing. Organisasi yang terus berubah dan melakukan adaptasi terhadap perubahan industri akan bertahan dan dapat menggerakan organisasi sesuai dengan visi dan misi.


Profil PT Indosat Tbk

PT Indosat Tbk didirikan pada tanggal 10 November 1967 oleh Pemerintah, sebagai Perusahaan penanaman modal asing untuk memberikan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969 untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan stasiun bumi International Telecommunications Satellite Organization. Setelah diadakannya perubahan peraturan di bidang industri telekomunikasi Indonesia pada tahun 1999 dan 2000, Indosat mulai menjalankan strategi bisnis yang dirancang untuk mengubah Indosat dari penyelenggara jasa telekomunikasi internasional utama menjadi penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi terpadu penuh yang terkemuka di Indonesia.
Pada tahun 2000, Pemerintah memberlakukan UU Telekomunikasi untuk mendorong liberalisasi industri yang memberikan dampak langsung pada bisnis. Pada tahun 2001, sebagai bagian dari inisiatif Pemerintah untuk merestrukturisasi industry telekomunikasi, Indosat mengadakan suatu perjanjian dengan Telkom yang bertujuan untuk menghapus kepemilikan silang masing-masing di beberapa anak-anak perusahaan, yaitu: pembelian 22,5% kepemilikan saham Telkom di Satelindo oleh Indosat; pembelian 35,0% kepemilikan saham Indosat di Telkomsel oleh Telkom; dan pembelian 37,2% kepemilikan saham Telkom di Lintasarta oleh Indosat dan pembelian obligasi konversi Lintasarta yang dipegang oleh Telkom.
VISI      :      Menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi
MISI     :      Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi inovatif yang berkualitas untuk memberikan nilai lebih bagi para pelanggan, Meningkatkan shareholders value secara terus menerus, Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi stakeholder.




BAB II
LANDASAN TEORI



Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage : mengatur. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diingini. Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement , yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran ( goals ) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
 
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang dalam suatu wadah untuk mewujudkan suatu tujuan bersama. Dalam arti manajemen organisasi memiliki beberapa pengertian yakni dalam arti badan dan dalam arti bagan. Dalam arti badan organisasi memiliki arti sebagai kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Namun dalam arti bagan organisasi memiliki arti sebagai gambaran sekematis tentang hubungan kerjasama dari orang yang melakukan hubungan demi mencapai tujuan. Organisasi yang terbentuk harus memiliki visi maupun misi agar pergerakan organisasi dapat terarah dan jelas mau dibawa kemana perkumpulan tersebut dan disamping itu keselarasan tujuan pun merupakan factor terpenting dalam perjalanan sebuah organisasi. Apabila salah satu anggota dari organisasi tidak selaras atau sejalan dengan tujuan organisasi maka kegagalan organisasi akan terjadi.

Di samping visi, misi serta keselarasan tujuan syarat-syarat terbentuknya suatu organisasi adalah adanya struktur jabatan atau umumnya dikenal dengan struktur organisasi yakni adanya penerapan posisi atau kedudukan yang jelas dari setiap individu atau anggota yang terkait dalam organisasi contoh pemimpin, asisten pemimpin, bawahan atau karyawan dan sebagainya. Selanjutnya syarat terbentuknya organisasi yang terakhir adalah adanya pembagian kerja yang jelas jadi setelah struktur terbentuk disitulah akan terbentuk pula pembagian kerja yang jelas yakni adanya bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi setiap anggota kelompok atau individu yang telah ditetapkan peranannya dalam organisasi.
Berdasarkan bentuknya organisasi dapat di klasifikasikan kedalam 4 jenis yakni :
1. Organisasi garis. Merupakan bentuk organisasi yang tertua,paling sederhana,organisasinya terbilang masih kecil,jumlah karyawan masih sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain dengan baik dan spesialisasi kerjanya belum tinggi
2. Organisasi garis dan staff. Bentuk organisasi ini dipakai oleh organisasi besar, cakupan kerjanya luas, bidang tugas yang dikerjakan beraneka ragam dan rumit kemudian karyawan yang dimiliki banyak.
3. Organisasi fungsional. Bentuk organisasi yang dibentuk atas dasar fungsi-fungsi yang dijalankan, organisasi ini di terapkan pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan secara jelas.
4. Organisasi panitia. Organisasi yang terbentuk hanya untuk sementara waktu Saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kemudian di bawah ini jenis organisasi berdasarkan banyaknya pemimpin :
1.    Organisasi Proyek. Organisasi yang membentuk tim-tim spesialisasi untuk mencapai tujuan khusus, manajer proyek mempunyai wewenang untuk memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek, jika telah selesai maka akan dibubarkan organisasi tersebut.
2.    Organisasi Matrik. Organisasi ini seraya dengan organisasi proyek namun yang membedakannya dengan proyek adalah organisasi matriks dimana karyawan memiliki dua atasan yang memiliki wewenang berbeda. 
Pengertian Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi adalah suatu perencanaan yang berhubungan dengan bagaimana seseorang dapat mengolah atau mengurus suatu rangkaian organisasi dari memilih anggota sampai penyelesaian masalah manajemen organisasi akan membutuhkan banyak sumber daya manusia yang bermutu. Perencanaan sumber daya manusia organisasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh manajer untuk memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah karyawan yang sesuai dan jenis pekerja pada tempat dan waktu yang tepat, sehingga bisa secara efektif dan efesien dalam melakukan pekerjaan mereka. Kegunaan dari perencanaan sumber daya manusia ini adalah untuk membantu meminimalisir adanya kekurangaan atau kelebihan cara memperhitungkan kondisi sumber daya manusia pada saat ini dan memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia di masa mendatang.



BAB III
ANALISA MASALAH MANAJEMEN ORGANISASI



Bagan diatas adalah bagan dari struktur organisasi pada perusahaan Indosat. Pada struktur organisasi diatas berbentuk Organisasi Lini dan Staf. Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
1.       Direktur Utama
Tugasnya adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada dewan direksi Board Of Director (BOD) dan Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi
2.       Wakil dari direktur utama
Tugasnya adalah membantu direktur utama dalam menangani perusahaan
3.       Direktur Marketing dan Direktur regional sales
Tugasnya adalah merencanakan , mengontrol dan mengkordinir proses penjualan dan pemasaran bersama S dan M supervisior (S) untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien
4.       Direktur Network
Tugasnya melakukan jaringan-jaringan pada sinyal

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
1) Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini dan kelompok staff.
2) Adanya pengembangan spesialisasi untuk para anggota.
3) Koordinasi didalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah.

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
1) Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya.
2) Para pemimpin baik lini maupun staff sering mengabaikan nasehat dan gagasan yang ada.
3) pemimpin dan karyawan yang kebanyakan tidak saling mengenal.

Dalam suatu organisasi terdapat beberapa bidang struktural yang biasa terjadi masalah atau konflik. Salah satunya yaitu konflik antara Lini dan Staf. Ada banyak sumber masalah yang dapat menimbulkan konflik antara lini dan staf. Diperusahaan yang terjadi konflik tersebut yang membuat orang lini berseteru dengan orang staf disebabkan oleh beberapa hal, yaitu adanya :
1.       Perbedaan sikap antara orang lini dan orang staf. Orang staf cenderung memperluas wewenangnya dan cenderung memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuka eksistemsinya. Kemudian orang staf cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-gagasan yang diimplementasikan oleh lini, sebaliknya orang lini mungkin tidak menghargai peranan staf dalam membantu pemecahan masalah-masalahnya. Lalu orang staf selalu merasa dibawah perintah orang lini, dilain pihak orang lini juga selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas kekuasaannya.
2.       Perbedaan umur dan pendidikan juga dapat dikategorikan sebagi suatu penyebab mengapa orang lini dan orang staf selalu berseteru. Orang staf biasanya labih muda dan lebih berpendidikan daripada orang-orang lini, sehingga menimbulkan sesuatu yang biasa disebut dengan“generation gap”.
3.       Perbedaan posisi juga disebut sebagi suatu penyebab orang lini dan staf selalu berseteru. Karena manajemen puncak tidak mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staf dalam hubungannya dengan lini. Sehingga selalu terjadi kesalah pahaman dengan orang lini dan staf.
4.       Perbedaan tugas juga merupakan suatu factor yang menyebabkan orang lini dan staf selalu berseteru. Karena orang staf sangat spesialis dan lebih sering menggunakan bahasa dan istilah yang tidak dapat dipahami oleh orang lini. Sehingga orang lini merasa bahwa staf spesialis tidak sepenuhnya mengerti masalah-masalah orang lini dan menganggap saran mereka tidak dapat diterapkan atau dikerjakan konflik antara orang lini dan staf tersebut menyebabkan sering terjadinya hambatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan pada masing-masing. Sehingga kerja perusahaan pun agak sedikit terhambat.

Dalam mengendalikan konflik berarti menjaga tingkat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional. Maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
1.       Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
2.       Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis  serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
3.       Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
4.       Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
5.       Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
6.       Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak- pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
7.       Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
8.       Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.




BAB IV
KESIMPULAN



Konflik merupakan suatu masalah yang bisa terjadi pada perusahaan. Konflik dapat dicegah dengan adanya komunikasi antara sesama anggota perusahaan yang berselisih dengan menciptakan kesadaran untuk maju dengan cara mengembangkan tujuan bersama dengan pengawasan yang bijaksana oleh atasan tertinggi kepada bawahannya yang berselisih. Sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang lebih optimal dalam melakukuan usahanya.


Struktur organisasi berbentuk lini dan staff pada perusahaan PT. Indosat, Tbk belum cukup efektif dikarenakan kecenderungan munculnya gaya kepemimpinan yang berlebihan di pada suatu jabatan penting namun bukan yang tertinggi atau masih ada diatasnya namun berperilaku sewenang-sewenang tanpa izin dari pemimpin utama. Jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh perusahaan yang dikelola tersebut. Akan tetapi tidak semua organisasi berbentuk Lini dan staff akan berdampak seperti itu. Semua tergantung pada pemimpinnya masing-masing dan system organisasi perusahaanya.
 
Dalam memecahkan masalah manajemen organisasi tersebut yang harus dilakukan manajer yaitu :
1.       Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi system.
2.       Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3.       Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternative, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk meyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

Masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan, tetapi pada konsekuensinya keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.

Sumber Referensi :