Tugas Softskill Pengantar Bisnis
Nama : Ririn Zuliyaningsih
Nama : Ririn Zuliyaningsih
NPM : 29214475
Kelas : 1EB21
Sekilas tentang Franchise yang berasal dari bahasa
latin yakni francorum rex yang
artinya “bebas dari ikatan” yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak
usaha. Pengertian Franchising
(Pewaralabaan) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan
atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang
atau jasa.
Sedangkan menurut
Asosiasi Franchise Indonesia yang dimaksud waralaba adalah suatu system pendistribusian
barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merk (franchisor)
memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dngan
merk, nama, system, prosedur dan cara-cara yang ditetapkan sebelumnya dalam
jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Berikut adalah salah
satu contoh Perusahaan Franchise atau Waralaba, yaitu PT
Coffee Toffee Indonesia
Profil PT Coffee Toffee Indonesia
COFFEE
TOFFEE® adalah perusahaan kopi yang
mendedikasikan seluruh gairah, kecintaan, dan antusiasme kepada dunia kopi yang
menakjubkan. Sebagai perusahaan lokal dan sebagian besar bahan baku yang
gunakan adalah local. COFFEE TOFFEE®
hanya mempergunakan biji-biji kopi terbaik Indonesia, sebuah campuran
antara Java-Mocha dan biji kopi Toraja-Kalosi yang sudah terkenal akan kekuatan
rasa dan aromanya.
Dalam perkembangannya, konsep
kerjasama denga pola waralaba adalah salah satu cara terbaik dalam memasarkan
produk dan potensi bisnis COFFEE TOFFEE®. Dengan konsep pemasaran
ini, COFFEE TOFFEE® akan dapat melayani dan menyediakan
produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau kepada seluruh
pelanggan di Indonesia. Di tahun 2008, COFFEE TOFFEE® didaulat
sebagai pemenang penghargaan ISMBEA 2008 (Indonesian Small Medium Business
Enteprenur Award) di bidang ‘inspiratif bisnis’ serta dipercaya oleh
majalah pengusaha sebagai “Bisnis Prospektif 2007”. Di bulan juli 2010, COFFEE
TOFFEE® telah mempunyai lebih dari 100 gerai yang tersebar di seluruh
Indonesia dan dipilih sebagai salah satu trendsetter di industri
kopi ritel Indonesia oleh majalah SWA.
COFFEE
TOFFEE® mempunyai visi bahwa untuk menjadi
kedai kopi lokal yang dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan selalu
memberikan produk dan layanan terbaik dengan bahan-bahan baku lokal terbaik
dengan harga yang terjangkau. Sebuah konsep mini kafe yang menyediakan berbagai
minuman racikan pilihan berbahan dasar kopi, coklat, dan teh dengan tambahan
pancake, pastry dan bakery. Kedai kopi dengan ukuran medium, menyediakan
berbagai menu minuman dari biji kopi pilihan, dark chocolate, premium black tea
dan green tea dengan menu makanan lebih bervariasi (snack, soup, pastry, bakery,
sandwich, dan pasta). Sebuah coffee shop yang mengedepankan nilai keindahan
terhadap dunia kopi.
Sejarah PT Coffee Toffee Indonesia
COFFEE TOFFEE® didirikan pertama kali pada
akhir tahun 2005 di kota Surabaya oleh Odi Anindito. Pada awalnya COFFEE
TOFFEE® hanya sebuah coffee kiosk kecil
yang diperuntukan untuk tempat berkumpul kalangan sendiri, teman dan
rekan-rekan dekat saja. Garasi rumah yang berada di jalan Dharmahusada 181,
Surabaya menjadi saksi bisu langkah awal terciptanya sebuah bisnis bernama
COFFEE TOFFEE®. Garasi mobil kala itu di sulap oleh pasangan Odi dan Rakhma
sebagai tempat bersantai untuk menikmati kopi bersama teman-teman. Ketika itu
mereka hanya berpikir bagaimana bisa memulai usaha, tanpa terpikir tentang
manajemen atau omzet yang akan mereka dapatkan.
Pada tahun 2004, Odi Anindito
mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Melbourne, Australia
tepatnya di Swinburne University. Sembari kuliah, beliau bekerja part-time di
salah satu lokal coffee shop Melbourne. Di tempat inilah, beliau belajar
mengenai dunia kopi serta baru mengetahui bahwa Indonesia adalah termasuk tiga
negara penghasil kopi terbesar dunia.
Dengan banyaknya brand-brand kedai
kopi besar asal luar negeri, adalah sebuah ironi bahwa Indonesia salah satu
penghasil kopi terbesar dunia harus membeli minuman-minuman kopi dengan harga
yang berlipat-lipat. Adanya fenomena ini membuat, Odi merasa bahwa harus ada
kedai kopi yang mampu menyuguhkan produk-produk berkualitas dengan harga yang
terjangkau, serta bahwa semaksimal mungkin menggunakan produk - produk lokal.
Odi merasa bahwa sebagai bangsa Indonesia kita mampu dan harus bangga terhadap
produk negeri sendiri. Karena itu COFFEE TOFFEE® menyebut bisnisnya
sebagai bisnis "idealisme dalam romantisme (dunia kopi)"
Seiring dengan berjalannya waktu,
dari sering bertemu dan dari omongan mulut ke mulut ternyata sambutan pasar
terhadap produk dan konsep yang ditawarkan cukup bagus. Berbekal hal tersebut,
maka di tahun 2006 Odi menambah dua gerai COFFEE TOFFEE® di
Surabaya.
Namun sayang sekali saat masuk ke
tahun 2007 outlet atau Coffe Booth yang dibuka tersebut hanya berjalan
beberapa bulan karena sepi dan condong merugi. Usaha kopi yang ia rintis dengan
modal awal sekitar Rp. 5 juta bersama dengan sang istri tercinta tersebut pun
terpaksa ia tutup.
Meluncur ke Ibu Kota, Jakarta masih
di tahun yang sama. Odi dan sang istri mencoba melihat potensi pangsa pasar di
sana. Saat itu ia mulai membuka Coffe Shop. Konsep yang dipakai ini
digunakan agar para penikmat kopi atau langganannya bisa menikmati kopi
racikannya tersebut tanpa ada yang mempengaruhi mereka seperti orang-orang yang
sedang sibuk berbelanja atau jalan-jalan. Para pelanggannya pun bisa bersantai
ria, berkumpul dengan sahabat-sahabat atau rekan bisnis mereka dengan menikmati
secangkir kopi, dan ternyata konsep baru Odi ini nampaknya terbilang sangat
sukses dibandingkan dengan konsep lamanya yaitu Coffe Booth.
Dengan modal awal sebesar Rp. 100
juta tersebut lahirlah COFFEE TOFFEE® milik Odi. Antusiasme
masyarakat pun semakin besar dan usaha Odi pun semakin melesat maju. Kemudian
setelah berjalan kurang lebih satu tahun ia dan istri pun memutuskan untuk
membuka tiga gerai Coffee Toffee tersebut di sekitar Jakarta dan sesuai
prediksinya ternyata usahanya pun semakin meroket.
Setelah beranjak di tahun 2010, Odi
dan istri sepakat lagi untuk mengambangkan bisnis kopi mereka di kota
kelahirannya. Kesepakatan itulah yang menghasilkan sebuah gerai COFFEE
TOFFEE® hadir di Surabaya. Pertama kalinya gerai COFFEE TOFFEE® dibangun
di daerah Klampis, Surabaya dan kembali sesuai prediksi bahwa peminat kopi di
sana pun cukup besar hingga membawa COFFEE TOFFEE® semakin
berjaya.
Pada tahun 2011, dengan dedikasinya
sebagai entrepreneur tersebut Odi diganjar dengan penghargaan bergengsi yaitu
sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2011. Dengan penghargaan itulah Odi semakin
terpacu semangatnya untuk bisnis besarnya itu. Odi pun membuka kunci suksesnya
kepada masyarakat yang ingin berbisnis agar berani dan kreatif.
Modal PT Coffee Toffee Indonesia
Kecintaan Odi Anindito terhadap kopi sejak duduk
di bangku kuliah dan rasa bangganya terhadap kekayaan Indonesia menggerakkannya
untuk mengembangkan bisnis minuman berasal dari kopi lokal. Akhirnya pada tahun
2006 Odi dan Rakhma sepakat untuk membuka sebuah tempat ngopi yang berawal dari
garasi rumahnya.
Ketika itu modal awal yang mereka keluarkan hanya
Rp 5 juta, dengan segenap keyakinan mereka pun mulai mencari nama yang unik dan
pas untuk kedai mereka. Akhirnya tercetuslah nama COFFEE TOFFEE® ,
alasan mengambil nama tersebut karena jika diucapkan memiliki irama yang pas.
Setelah di cek, Toffee memiliki arti permen cokelat. Maka tak heran jika kini COFFEE
TOFFEE® juga menawarkan cokelat sebagai pilihan menu.
Selanjutnya perjalanan COFFEE TOFFEE®
sebagai salah satu franchise yang paling banyak dikenal memang tak
semulus diperkirakan orang. Dengan modal nekat Odi mulai meracik kopi sendiri
di halaman sebuah toko jalan Mampang Prapatan Jakarta bersama rekan
seperjuangannya Ahmad Zai. Sebuah alat coffee maker membuat mereka
kebingungan karena rasa kopinya belum sesuai dengan keinginan. Minuman kopi
mulai mereka pelajari secara intensif dan seiring waktu mereka mulai
agresif mengembangkan berbagai menu yang diterima umum. Baru-baru ini Odi baru
saja menimba ilmu kopi di Institute Coffee Research Indonesia (ICRI),
Jember sekaligus aktif di organisasi Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan
menjadi juri Indonesia Barista Competition.
Berapa biaya untuk memulai waralaba COFFEE
TOFFEE® ? 200 juta belum termasuk biaya sewa lokasi yang akan
mentransformasikan modal mitra bisnis menjadi sebuah cafe dengan 50mm
persegi. Dengan harga yang relatif tinggi saja dana masa franchise lima tahun, COFFEE
TOFFEE® sudah meraih seratusan mitra bisnis yang tersebar di berbagai
daerah dan mereka akan terus berekspansi dengan meningkatkan kualitas peralatan
mesin kopinya. Misalnya selama ini COFFEE TOFFEE®
menggunakan mesin kopi Saeco, maka untuk cafe yang lebih high-end, mereka
menawarkan mesin espresso professional.
“Bisnis waralaba tetap
harus dikelola secara profesional karena ini bukan bisnis investasi atau
penyertaan modal. Keterlibatan si pemilik untuk terjun langsung mengawasi
bisnisnya mutlak diperlukan” Demikian tips utama dari Odi Anindito pemilik
waralaba COFFEE
TOFFEE® , franchise
kopi yang outlet-nya sudah tersebar di seluruh Nusantara.
Lika-Liku Perjalanan Menuju Sukses
Jalan memang tak selalu lurus, lika liku sebuah
perjalanan itulah yang menjadi pelajaran berharga. Begitu juga yang dialami
oleh pasangan yang memiliki gairah dalam memulai bisnis minuman kopi. Sempat
merasakan masa kejayaan dengan memiliki 10 booth yang tersebar di Surabaya
dalam kurun waktu 2 tahun, COFFEE TOFFEE® justru mengalami
kebangkrutan pada tahun 2008.
Penipuan yang dialami oleh pasangan pemilik COFFEE
TOFFEE® ini membuat seluruh usahanya habis, bahkan mobil serta rumah
yang mereka miliki, digunakan untuk membayar hutang. Tidak hanya itu saja,
pasangan ini pun berusaha untuk tetap kuat ketika banyak orang yang
mencemoohnya sebagai pengusaha yang dianggap menjalankan bisnis tipu-tipu, yang
menjadikan usahanya masuk daftar hitam.
Jatuh bangun benar-benar dirasakan Odi dan
Rakhma, namun dengan antusiasme dan keyakinan kuat, mereka tidak lantas
menyerah. Evaluasi tentang kesalahan mengenai sistem dan menejerial kembali
mereka benahi. Tak ingin gagal lagi, pasangan ini sepakat untuk membentuk COFFEE
TOFFEE® sebagai badan hukum, selain itu konsep kerjasama kemitraan pun
dipilih sebagai bangkitnya COFFEE TOFFEE® .
Memilih memulai langkah barunya di Jakarta,
pasangan suami istri ini sepakat untuk fokus dan membagi tugas. Rakhma sang
istri bertanggungjawab mencari informasi tentang sistem kemitraan dan
menajemen, bahkan Ia pun rajin mengikuti pelatihan usaha kecil menengah yang
diselenggarakan oleh beberapa lembaga pemerintahan. Sedangkan Odi bertugas
mencari konsep dan berburu kopi ke daerah-daerah.
Dalam melakukan perburuannya Odi pun tak
setengah-setengah, dari penjelajahannya ke koperasi-koperasi setempat akhirnya
membuahkan hasil. Odi mendapatkan beragam jenis kopi khas Indonesia diantaranya
kopi Sumatera Gayo dan Gelintong, Sulawesi Toraja Kolasi, Jawa Moca serta Bali
Karu.
Pelan tapi pasti, terbukti dari fokus dan
ketekunan yang Odi dan Rakhma lakukan gerai COFFEE TOFFEE® mulai
merebak di Jakarta dan sekitarnya. Produk serta konsep yang mereka tawarkan
cukup menarik hati konsumen. Kemasan yang lebih modern serta harga yang
terjangkau ternyata sesuai dengan gaya hidup masyarakat Metropolitan ini.
Merasa telah mampu menaklukan Jakarta, Odi dan
Rakhma mencoba peruntungannya kembali di kota asal mereka, Surabaya, sekaligus
ekspansi ke daerah-daerah lainnya pun mereka lakukan. Dan terbukti, kini 113
café COFFEE TOFFEE® telah tersebar di Pulau Jawa, Jakarta,
Kalimantan dan Sulawesi, dengan omzet miliaran rupiah setiap bulannya. Tak
heran jika COFFEE TOFFEE® kini dapat disejajarkan dengan brand
kedai kopi Internasional seperti Starbucks
dan Coffee Bean.
Nominee Indonesia Franchise Start Up Award
2009 versi majalah Info Franchise, Pemenang I Wanita Wirausaha
Femina-BNI tahun 2010, The Best in Business Concept Indonesia Franchise
Start Up Award 2010 versi majalah Info Franchise. Inilah sederet
penghargaan yang merupakan bukti dari kerja keras pasangan Odi dan Rakhma dalam
membangun COFFEE TOFFEE® .
Perjalanan serta perjuangan yang berbekal love,
passion, enthusiasm mengantarkan mereka pada puncak
kesuksesan, sekaligus menjadikan tiga point tersebut sebagai tagline Coffee
Toffee. Kini COFFEE TOFFEE® mampu membuktikan menjadi ikon model
bisnis lokal yang menjadi tuan rumah sendiri. Bahkan Odi dan Rakhma berharap
kelak bisnisnya mampu mengglobal dengan produk lokal.
Kini, COFFEE TOFFEE® semakin ramai
lantaran siapapun bisa turut andil dalam membangun bisnis kedai kopi ini dengan
cara waralaba. COFFEE TOFFEE® yang sudah resmi menjadi Perusahaan
pada 2011 lalu dengan nama PT Coffee
Toffee Indonesia ini menawarkan
harga Rp.250 juta untuk setiap gerai dengan ukuran paling kecil.
Untuk info lebih lanjut bekerja sama
dengan PT Coffee Toffee Indonesia silakan
hubungi langsung pihak franchisor di alamat berikut :
Brand
|
Coffee Toffee
|
Jakarta Office
|
Jl. Lenteng Agung Raya 11A,
Jagakarsa, Jakarta Sealatan
|
Surabaya office
|
Jl. Raya Dharma Husada 181,
Surabaya 60286
|
Pengelola
|
PT. Coffee Toffee Indonesia
|
Contact
|
(021) 788 85716 (Jakarta), (031)
592 9500 (Surabaya)
|
Email
|
promosi.coffeetoffee@gmail.com
|
Sumber Referensi :
No comments:
Post a Comment