Thursday 6 November 2014

PROFIL, SEJARAH & MODAL PERUSAHAAN FRANCHISE PT. COFFEE TOFFEE INDONESIA

Tugas Softskill Pengantar Bisnis
 
Nama : Ririn Zuliyaningsih
NPM : 29214475
Kelas : 1EB21


Sekilas tentang Franchise yang berasal dari bahasa latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan” yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Pengertian Franchising (Pewaralabaan) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia yang dimaksud waralaba adalah suatu system pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merk (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dngan merk, nama, system, prosedur dan cara-cara yang ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Berikut adalah salah satu contoh Perusahaan Franchise atau Waralaba, yaitu PT Coffee Toffee Indonesia



Profil PT Coffee Toffee Indonesia


COFFEE TOFFEE® adalah perusahaan kopi yang mendedikasikan seluruh gairah, kecintaan, dan antusiasme kepada dunia kopi yang menakjubkan. Sebagai perusahaan lokal dan sebagian besar bahan baku yang gunakan adalah local. COFFEE TOFFEE®  hanya mempergunakan biji-biji kopi terbaik Indonesia, sebuah campuran antara Java-Mocha dan biji kopi Toraja-Kalosi yang sudah terkenal akan kekuatan rasa dan aromanya.

Dalam perkembangannya, konsep kerjasama denga pola waralaba adalah salah satu cara terbaik dalam memasarkan produk dan potensi bisnis COFFEE TOFFEE®. Dengan konsep pemasaran ini,  COFFEE TOFFEE® akan dapat melayani dan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau kepada seluruh pelanggan di Indonesia. Di tahun 2008, COFFEE TOFFEE® didaulat sebagai pemenang penghargaan ISMBEA 2008 (Indonesian Small Medium Business Enteprenur Award) di bidang ‘inspiratif bisnis’ serta dipercaya oleh majalah pengusaha sebagai “Bisnis Prospektif 2007”. Di bulan juli 2010, COFFEE TOFFEE® telah mempunyai lebih dari 100 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan dipilih sebagai salah satu trendsetter di industri  kopi ritel Indonesia oleh majalah SWA.

COFFEE TOFFEE® mempunyai visi bahwa untuk menjadi kedai kopi lokal yang dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan selalu memberikan produk dan layanan terbaik dengan bahan-bahan baku lokal terbaik dengan harga yang terjangkau. Sebuah konsep mini kafe yang menyediakan berbagai minuman racikan pilihan berbahan dasar kopi, coklat, dan teh dengan tambahan pancake, pastry dan bakery. Kedai kopi dengan ukuran medium, menyediakan berbagai menu minuman dari biji kopi pilihan, dark chocolate, premium black tea dan green tea dengan menu makanan lebih bervariasi (snack, soup, pastry, bakery, sandwich, dan pasta). Sebuah coffee shop yang mengedepankan nilai keindahan terhadap dunia kopi.



Sejarah PT Coffee Toffee Indonesia

COFFEE TOFFEE® didirikan pertama kali pada akhir tahun 2005 di kota Surabaya oleh Odi Anindito. Pada awalnya  COFFEE TOFFEE® hanya sebuah coffee kiosk kecil yang diperuntukan untuk tempat berkumpul kalangan sendiri, teman dan rekan-rekan dekat saja. Garasi rumah yang berada di jalan Dharmahusada 181, Surabaya menjadi saksi bisu langkah awal terciptanya sebuah bisnis bernama COFFEE TOFFEE®. Garasi mobil kala itu di sulap oleh pasangan Odi dan Rakhma sebagai tempat bersantai untuk menikmati kopi bersama teman-teman. Ketika itu mereka hanya berpikir bagaimana bisa memulai usaha, tanpa terpikir tentang manajemen atau omzet yang akan mereka dapatkan.

Pada tahun 2004, Odi Anindito mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Melbourne, Australia tepatnya di Swinburne University. Sembari kuliah, beliau bekerja part-time di salah satu lokal coffee shop Melbourne. Di tempat inilah, beliau belajar mengenai dunia kopi serta baru mengetahui bahwa Indonesia adalah termasuk tiga negara penghasil kopi terbesar dunia.
           
Dengan banyaknya brand-brand kedai kopi besar asal luar negeri, adalah sebuah ironi bahwa Indonesia salah satu penghasil kopi terbesar dunia harus membeli minuman-minuman kopi dengan harga yang berlipat-lipat. Adanya fenomena ini membuat, Odi merasa bahwa harus ada kedai kopi yang mampu menyuguhkan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau, serta bahwa semaksimal mungkin menggunakan produk - produk lokal. Odi merasa bahwa sebagai bangsa Indonesia kita mampu dan harus bangga terhadap produk negeri sendiri. Karena itu COFFEE TOFFEE® menyebut bisnisnya sebagai bisnis "idealisme dalam romantisme (dunia kopi)"

Seiring dengan berjalannya waktu, dari sering bertemu dan dari omongan mulut ke mulut ternyata sambutan pasar terhadap produk dan konsep yang ditawarkan cukup bagus. Berbekal hal tersebut, maka di tahun 2006 Odi menambah dua gerai  COFFEE TOFFEE® di Surabaya.

Namun sayang sekali saat masuk ke tahun 2007 outlet atau Coffe Booth yang dibuka tersebut hanya berjalan beberapa bulan karena sepi dan condong merugi. Usaha kopi yang ia rintis dengan modal awal sekitar Rp. 5 juta bersama dengan sang istri tercinta tersebut pun terpaksa ia tutup. 



Meluncur ke Ibu Kota, Jakarta masih di tahun yang sama. Odi dan sang istri mencoba melihat potensi pangsa pasar di sana. Saat itu ia mulai membuka Coffe Shop. Konsep yang dipakai ini digunakan agar para penikmat kopi atau langganannya bisa menikmati kopi racikannya tersebut tanpa ada yang mempengaruhi mereka seperti orang-orang yang sedang sibuk berbelanja atau jalan-jalan. Para pelanggannya pun bisa bersantai ria, berkumpul dengan sahabat-sahabat atau rekan bisnis mereka dengan menikmati secangkir kopi, dan ternyata konsep baru Odi ini nampaknya terbilang sangat sukses dibandingkan dengan konsep lamanya yaitu Coffe Booth.

Dengan modal awal sebesar Rp. 100 juta tersebut lahirlah COFFEE TOFFEE® milik Odi. Antusiasme masyarakat pun semakin besar dan usaha Odi pun semakin melesat maju. Kemudian setelah berjalan kurang lebih satu tahun ia dan istri pun memutuskan untuk membuka tiga gerai Coffee Toffee tersebut di sekitar Jakarta dan sesuai prediksinya ternyata usahanya pun semakin meroket. 

Setelah beranjak di tahun 2010, Odi dan istri sepakat lagi untuk mengambangkan bisnis kopi mereka di kota kelahirannya. Kesepakatan itulah yang menghasilkan sebuah gerai COFFEE TOFFEE® hadir di Surabaya. Pertama kalinya gerai COFFEE TOFFEE® dibangun di daerah Klampis, Surabaya dan kembali sesuai prediksi bahwa peminat kopi di sana pun cukup besar hingga membawa COFFEE TOFFEE®  semakin berjaya.

Pada tahun 2011, dengan dedikasinya sebagai entrepreneur tersebut Odi diganjar dengan penghargaan bergengsi yaitu sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2011. Dengan penghargaan itulah Odi semakin terpacu semangatnya untuk bisnis besarnya itu. Odi pun membuka kunci suksesnya kepada masyarakat yang ingin berbisnis agar berani dan kreatif.



Modal PT Coffee Toffee Indonesia

Kecintaan Odi Anindito terhadap kopi sejak duduk di bangku kuliah dan rasa bangganya terhadap kekayaan Indonesia menggerakkannya untuk mengembangkan bisnis minuman berasal dari kopi lokal. Akhirnya pada tahun 2006 Odi dan Rakhma sepakat untuk membuka sebuah tempat ngopi yang berawal dari garasi rumahnya.

Ketika itu modal awal yang mereka keluarkan hanya Rp 5 juta, dengan segenap keyakinan mereka pun mulai mencari nama yang unik dan pas untuk kedai mereka. Akhirnya tercetuslah nama COFFEE TOFFEE® , alasan mengambil nama tersebut karena jika diucapkan memiliki irama yang pas. Setelah di cek, Toffee memiliki arti permen cokelat. Maka tak heran jika kini COFFEE TOFFEE®  juga menawarkan cokelat sebagai pilihan menu.

Selanjutnya perjalanan COFFEE TOFFEE®  sebagai salah satu franchise yang paling banyak dikenal memang tak semulus diperkirakan orang. Dengan modal nekat Odi mulai meracik kopi sendiri di halaman sebuah toko jalan Mampang Prapatan Jakarta bersama rekan seperjuangannya Ahmad Zai. Sebuah alat coffee maker membuat mereka kebingungan karena rasa kopinya belum sesuai dengan keinginan. Minuman kopi mulai mereka pelajari secara intensif dan seiring waktu mereka mulai agresif mengembangkan berbagai menu yang diterima umum. Baru-baru ini Odi baru saja menimba ilmu kopi di Institute Coffee Research Indonesia (ICRI), Jember sekaligus aktif di organisasi Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan menjadi juri Indonesia Barista Competition. 
Berapa biaya untuk memulai waralaba COFFEE TOFFEE® ? 200 juta belum termasuk biaya sewa lokasi yang akan mentransformasikan modal mitra bisnis menjadi sebuah cafe dengan 50mm persegi. Dengan harga yang relatif tinggi saja dana masa franchise lima tahun, COFFEE TOFFEE®  sudah meraih seratusan mitra bisnis yang tersebar di berbagai daerah dan mereka akan terus berekspansi dengan meningkatkan kualitas peralatan mesin kopinya. Misalnya selama ini COFFEE TOFFEE®  menggunakan mesin kopi Saeco, maka untuk cafe yang lebih high-end, mereka menawarkan mesin espresso professional.

“Bisnis waralaba tetap harus dikelola secara profesional karena ini bukan bisnis investasi atau penyertaan modal. Keterlibatan si pemilik untuk terjun langsung mengawasi bisnisnya mutlak diperlukan” Demikian tips utama dari Odi Anindito pemilik waralaba COFFEE TOFFEE® franchise kopi yang outlet-nya sudah tersebar di seluruh Nusantara.



Lika-Liku Perjalanan Menuju Sukses

Jalan memang tak selalu lurus, lika liku sebuah perjalanan itulah yang menjadi pelajaran berharga. Begitu juga yang dialami oleh pasangan yang memiliki gairah dalam memulai bisnis minuman kopi. Sempat merasakan masa kejayaan dengan memiliki 10 booth yang tersebar di Surabaya dalam kurun waktu 2 tahun, COFFEE TOFFEE® justru mengalami kebangkrutan pada tahun 2008.

Penipuan yang dialami oleh pasangan pemilik COFFEE TOFFEE® ini membuat seluruh usahanya habis, bahkan mobil serta rumah yang mereka miliki, digunakan untuk membayar hutang. Tidak hanya itu saja, pasangan ini pun berusaha untuk tetap kuat ketika banyak orang yang mencemoohnya sebagai pengusaha yang dianggap menjalankan bisnis tipu-tipu, yang menjadikan usahanya masuk daftar hitam.

Jatuh bangun benar-benar dirasakan Odi dan Rakhma, namun dengan antusiasme dan keyakinan kuat, mereka tidak lantas menyerah. Evaluasi tentang kesalahan mengenai sistem dan menejerial kembali mereka benahi. Tak ingin gagal lagi, pasangan ini sepakat untuk membentuk COFFEE TOFFEE® sebagai badan hukum, selain itu konsep kerjasama kemitraan pun dipilih sebagai bangkitnya COFFEE TOFFEE® .

Memilih memulai langkah barunya di Jakarta, pasangan suami istri ini sepakat untuk fokus dan membagi tugas. Rakhma sang istri bertanggungjawab mencari informasi tentang sistem kemitraan dan menajemen, bahkan Ia pun rajin mengikuti pelatihan usaha kecil menengah yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga pemerintahan. Sedangkan Odi bertugas mencari konsep dan berburu kopi ke daerah-daerah.

Dalam melakukan perburuannya Odi pun tak setengah-setengah, dari penjelajahannya ke koperasi-koperasi setempat akhirnya membuahkan hasil. Odi mendapatkan beragam jenis kopi khas Indonesia diantaranya kopi Sumatera Gayo dan Gelintong, Sulawesi Toraja Kolasi, Jawa Moca serta Bali Karu.
Pelan tapi pasti, terbukti dari fokus dan ketekunan yang Odi dan Rakhma lakukan gerai COFFEE TOFFEE® mulai merebak di Jakarta dan sekitarnya. Produk serta konsep yang mereka tawarkan cukup menarik hati konsumen. Kemasan yang lebih modern serta harga yang terjangkau ternyata sesuai dengan gaya hidup masyarakat Metropolitan ini.

Merasa telah mampu menaklukan Jakarta, Odi dan Rakhma mencoba peruntungannya kembali di kota asal mereka, Surabaya, sekaligus ekspansi ke daerah-daerah lainnya pun mereka lakukan. Dan terbukti, kini 113 café COFFEE TOFFEE® telah tersebar di Pulau Jawa, Jakarta, Kalimantan dan Sulawesi, dengan omzet miliaran rupiah setiap bulannya. Tak heran jika COFFEE TOFFEE® kini dapat disejajarkan dengan brand kedai kopi Internasional seperti Starbucks dan Coffee Bean.

Nominee Indonesia Franchise Start Up Award 2009 versi majalah Info Franchise, Pemenang I Wanita Wirausaha Femina-BNI tahun 2010, The Best in Business Concept Indonesia Franchise Start Up Award 2010 versi majalah Info Franchise. Inilah sederet penghargaan yang merupakan bukti dari kerja keras pasangan Odi dan Rakhma dalam membangun COFFEE TOFFEE® .

Perjalanan serta perjuangan yang berbekal love, passion, enthusiasm mengantarkan mereka pada puncak kesuksesan, sekaligus menjadikan tiga point tersebut sebagai tagline Coffee Toffee. Kini COFFEE TOFFEE® mampu membuktikan menjadi ikon model bisnis lokal yang menjadi tuan rumah sendiri. Bahkan Odi dan Rakhma berharap kelak bisnisnya mampu mengglobal dengan produk lokal.

Kini, COFFEE TOFFEE® semakin ramai lantaran siapapun bisa turut andil dalam membangun bisnis kedai kopi ini dengan cara waralaba. COFFEE TOFFEE® yang sudah resmi menjadi Perusahaan pada 2011 lalu dengan nama PT Coffee Toffee Indonesia ini menawarkan harga Rp.250 juta untuk setiap gerai dengan ukuran paling kecil.
Untuk info lebih lanjut bekerja sama dengan PT Coffee Toffee Indonesia silakan hubungi langsung pihak franchisor di alamat berikut :

Brand
Coffee Toffee
Jakarta Office
Jl. Lenteng Agung Raya 11A, Jagakarsa, Jakarta Sealatan
Surabaya office
Jl. Raya Dharma Husada 181, Surabaya 60286
Pengelola
PT. Coffee Toffee Indonesia
Contact
(021) 788 85716 (Jakarta), (031) 592 9500 (Surabaya)
Email
promosi.coffeetoffee@gmail.com


Sumber Referensi :

No comments:

Post a Comment