Thursday, 6 November 2014

PROFIL, SEJARAH & MODAL PERUSAHAAN FRANCHISE PT. COFFEE TOFFEE INDONESIA

Tugas Softskill Pengantar Bisnis
 
Nama : Ririn Zuliyaningsih
NPM : 29214475
Kelas : 1EB21


Sekilas tentang Franchise yang berasal dari bahasa latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan” yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Pengertian Franchising (Pewaralabaan) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia yang dimaksud waralaba adalah suatu system pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merk (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dngan merk, nama, system, prosedur dan cara-cara yang ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Berikut adalah salah satu contoh Perusahaan Franchise atau Waralaba, yaitu PT Coffee Toffee Indonesia



Profil PT Coffee Toffee Indonesia


COFFEE TOFFEE® adalah perusahaan kopi yang mendedikasikan seluruh gairah, kecintaan, dan antusiasme kepada dunia kopi yang menakjubkan. Sebagai perusahaan lokal dan sebagian besar bahan baku yang gunakan adalah local. COFFEE TOFFEE®  hanya mempergunakan biji-biji kopi terbaik Indonesia, sebuah campuran antara Java-Mocha dan biji kopi Toraja-Kalosi yang sudah terkenal akan kekuatan rasa dan aromanya.

Dalam perkembangannya, konsep kerjasama denga pola waralaba adalah salah satu cara terbaik dalam memasarkan produk dan potensi bisnis COFFEE TOFFEE®. Dengan konsep pemasaran ini,  COFFEE TOFFEE® akan dapat melayani dan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau kepada seluruh pelanggan di Indonesia. Di tahun 2008, COFFEE TOFFEE® didaulat sebagai pemenang penghargaan ISMBEA 2008 (Indonesian Small Medium Business Enteprenur Award) di bidang ‘inspiratif bisnis’ serta dipercaya oleh majalah pengusaha sebagai “Bisnis Prospektif 2007”. Di bulan juli 2010, COFFEE TOFFEE® telah mempunyai lebih dari 100 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan dipilih sebagai salah satu trendsetter di industri  kopi ritel Indonesia oleh majalah SWA.

COFFEE TOFFEE® mempunyai visi bahwa untuk menjadi kedai kopi lokal yang dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan selalu memberikan produk dan layanan terbaik dengan bahan-bahan baku lokal terbaik dengan harga yang terjangkau. Sebuah konsep mini kafe yang menyediakan berbagai minuman racikan pilihan berbahan dasar kopi, coklat, dan teh dengan tambahan pancake, pastry dan bakery. Kedai kopi dengan ukuran medium, menyediakan berbagai menu minuman dari biji kopi pilihan, dark chocolate, premium black tea dan green tea dengan menu makanan lebih bervariasi (snack, soup, pastry, bakery, sandwich, dan pasta). Sebuah coffee shop yang mengedepankan nilai keindahan terhadap dunia kopi.



Sejarah PT Coffee Toffee Indonesia

COFFEE TOFFEE® didirikan pertama kali pada akhir tahun 2005 di kota Surabaya oleh Odi Anindito. Pada awalnya  COFFEE TOFFEE® hanya sebuah coffee kiosk kecil yang diperuntukan untuk tempat berkumpul kalangan sendiri, teman dan rekan-rekan dekat saja. Garasi rumah yang berada di jalan Dharmahusada 181, Surabaya menjadi saksi bisu langkah awal terciptanya sebuah bisnis bernama COFFEE TOFFEE®. Garasi mobil kala itu di sulap oleh pasangan Odi dan Rakhma sebagai tempat bersantai untuk menikmati kopi bersama teman-teman. Ketika itu mereka hanya berpikir bagaimana bisa memulai usaha, tanpa terpikir tentang manajemen atau omzet yang akan mereka dapatkan.

Pada tahun 2004, Odi Anindito mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Melbourne, Australia tepatnya di Swinburne University. Sembari kuliah, beliau bekerja part-time di salah satu lokal coffee shop Melbourne. Di tempat inilah, beliau belajar mengenai dunia kopi serta baru mengetahui bahwa Indonesia adalah termasuk tiga negara penghasil kopi terbesar dunia.
           
Dengan banyaknya brand-brand kedai kopi besar asal luar negeri, adalah sebuah ironi bahwa Indonesia salah satu penghasil kopi terbesar dunia harus membeli minuman-minuman kopi dengan harga yang berlipat-lipat. Adanya fenomena ini membuat, Odi merasa bahwa harus ada kedai kopi yang mampu menyuguhkan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau, serta bahwa semaksimal mungkin menggunakan produk - produk lokal. Odi merasa bahwa sebagai bangsa Indonesia kita mampu dan harus bangga terhadap produk negeri sendiri. Karena itu COFFEE TOFFEE® menyebut bisnisnya sebagai bisnis "idealisme dalam romantisme (dunia kopi)"

Seiring dengan berjalannya waktu, dari sering bertemu dan dari omongan mulut ke mulut ternyata sambutan pasar terhadap produk dan konsep yang ditawarkan cukup bagus. Berbekal hal tersebut, maka di tahun 2006 Odi menambah dua gerai  COFFEE TOFFEE® di Surabaya.

Namun sayang sekali saat masuk ke tahun 2007 outlet atau Coffe Booth yang dibuka tersebut hanya berjalan beberapa bulan karena sepi dan condong merugi. Usaha kopi yang ia rintis dengan modal awal sekitar Rp. 5 juta bersama dengan sang istri tercinta tersebut pun terpaksa ia tutup. 



Meluncur ke Ibu Kota, Jakarta masih di tahun yang sama. Odi dan sang istri mencoba melihat potensi pangsa pasar di sana. Saat itu ia mulai membuka Coffe Shop. Konsep yang dipakai ini digunakan agar para penikmat kopi atau langganannya bisa menikmati kopi racikannya tersebut tanpa ada yang mempengaruhi mereka seperti orang-orang yang sedang sibuk berbelanja atau jalan-jalan. Para pelanggannya pun bisa bersantai ria, berkumpul dengan sahabat-sahabat atau rekan bisnis mereka dengan menikmati secangkir kopi, dan ternyata konsep baru Odi ini nampaknya terbilang sangat sukses dibandingkan dengan konsep lamanya yaitu Coffe Booth.

Dengan modal awal sebesar Rp. 100 juta tersebut lahirlah COFFEE TOFFEE® milik Odi. Antusiasme masyarakat pun semakin besar dan usaha Odi pun semakin melesat maju. Kemudian setelah berjalan kurang lebih satu tahun ia dan istri pun memutuskan untuk membuka tiga gerai Coffee Toffee tersebut di sekitar Jakarta dan sesuai prediksinya ternyata usahanya pun semakin meroket. 

Setelah beranjak di tahun 2010, Odi dan istri sepakat lagi untuk mengambangkan bisnis kopi mereka di kota kelahirannya. Kesepakatan itulah yang menghasilkan sebuah gerai COFFEE TOFFEE® hadir di Surabaya. Pertama kalinya gerai COFFEE TOFFEE® dibangun di daerah Klampis, Surabaya dan kembali sesuai prediksi bahwa peminat kopi di sana pun cukup besar hingga membawa COFFEE TOFFEE®  semakin berjaya.

Pada tahun 2011, dengan dedikasinya sebagai entrepreneur tersebut Odi diganjar dengan penghargaan bergengsi yaitu sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2011. Dengan penghargaan itulah Odi semakin terpacu semangatnya untuk bisnis besarnya itu. Odi pun membuka kunci suksesnya kepada masyarakat yang ingin berbisnis agar berani dan kreatif.



Modal PT Coffee Toffee Indonesia

Kecintaan Odi Anindito terhadap kopi sejak duduk di bangku kuliah dan rasa bangganya terhadap kekayaan Indonesia menggerakkannya untuk mengembangkan bisnis minuman berasal dari kopi lokal. Akhirnya pada tahun 2006 Odi dan Rakhma sepakat untuk membuka sebuah tempat ngopi yang berawal dari garasi rumahnya.

Ketika itu modal awal yang mereka keluarkan hanya Rp 5 juta, dengan segenap keyakinan mereka pun mulai mencari nama yang unik dan pas untuk kedai mereka. Akhirnya tercetuslah nama COFFEE TOFFEE® , alasan mengambil nama tersebut karena jika diucapkan memiliki irama yang pas. Setelah di cek, Toffee memiliki arti permen cokelat. Maka tak heran jika kini COFFEE TOFFEE®  juga menawarkan cokelat sebagai pilihan menu.

Selanjutnya perjalanan COFFEE TOFFEE®  sebagai salah satu franchise yang paling banyak dikenal memang tak semulus diperkirakan orang. Dengan modal nekat Odi mulai meracik kopi sendiri di halaman sebuah toko jalan Mampang Prapatan Jakarta bersama rekan seperjuangannya Ahmad Zai. Sebuah alat coffee maker membuat mereka kebingungan karena rasa kopinya belum sesuai dengan keinginan. Minuman kopi mulai mereka pelajari secara intensif dan seiring waktu mereka mulai agresif mengembangkan berbagai menu yang diterima umum. Baru-baru ini Odi baru saja menimba ilmu kopi di Institute Coffee Research Indonesia (ICRI), Jember sekaligus aktif di organisasi Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan menjadi juri Indonesia Barista Competition. 
Berapa biaya untuk memulai waralaba COFFEE TOFFEE® ? 200 juta belum termasuk biaya sewa lokasi yang akan mentransformasikan modal mitra bisnis menjadi sebuah cafe dengan 50mm persegi. Dengan harga yang relatif tinggi saja dana masa franchise lima tahun, COFFEE TOFFEE®  sudah meraih seratusan mitra bisnis yang tersebar di berbagai daerah dan mereka akan terus berekspansi dengan meningkatkan kualitas peralatan mesin kopinya. Misalnya selama ini COFFEE TOFFEE®  menggunakan mesin kopi Saeco, maka untuk cafe yang lebih high-end, mereka menawarkan mesin espresso professional.

“Bisnis waralaba tetap harus dikelola secara profesional karena ini bukan bisnis investasi atau penyertaan modal. Keterlibatan si pemilik untuk terjun langsung mengawasi bisnisnya mutlak diperlukan” Demikian tips utama dari Odi Anindito pemilik waralaba COFFEE TOFFEE® franchise kopi yang outlet-nya sudah tersebar di seluruh Nusantara.



Lika-Liku Perjalanan Menuju Sukses

Jalan memang tak selalu lurus, lika liku sebuah perjalanan itulah yang menjadi pelajaran berharga. Begitu juga yang dialami oleh pasangan yang memiliki gairah dalam memulai bisnis minuman kopi. Sempat merasakan masa kejayaan dengan memiliki 10 booth yang tersebar di Surabaya dalam kurun waktu 2 tahun, COFFEE TOFFEE® justru mengalami kebangkrutan pada tahun 2008.

Penipuan yang dialami oleh pasangan pemilik COFFEE TOFFEE® ini membuat seluruh usahanya habis, bahkan mobil serta rumah yang mereka miliki, digunakan untuk membayar hutang. Tidak hanya itu saja, pasangan ini pun berusaha untuk tetap kuat ketika banyak orang yang mencemoohnya sebagai pengusaha yang dianggap menjalankan bisnis tipu-tipu, yang menjadikan usahanya masuk daftar hitam.

Jatuh bangun benar-benar dirasakan Odi dan Rakhma, namun dengan antusiasme dan keyakinan kuat, mereka tidak lantas menyerah. Evaluasi tentang kesalahan mengenai sistem dan menejerial kembali mereka benahi. Tak ingin gagal lagi, pasangan ini sepakat untuk membentuk COFFEE TOFFEE® sebagai badan hukum, selain itu konsep kerjasama kemitraan pun dipilih sebagai bangkitnya COFFEE TOFFEE® .

Memilih memulai langkah barunya di Jakarta, pasangan suami istri ini sepakat untuk fokus dan membagi tugas. Rakhma sang istri bertanggungjawab mencari informasi tentang sistem kemitraan dan menajemen, bahkan Ia pun rajin mengikuti pelatihan usaha kecil menengah yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga pemerintahan. Sedangkan Odi bertugas mencari konsep dan berburu kopi ke daerah-daerah.

Dalam melakukan perburuannya Odi pun tak setengah-setengah, dari penjelajahannya ke koperasi-koperasi setempat akhirnya membuahkan hasil. Odi mendapatkan beragam jenis kopi khas Indonesia diantaranya kopi Sumatera Gayo dan Gelintong, Sulawesi Toraja Kolasi, Jawa Moca serta Bali Karu.
Pelan tapi pasti, terbukti dari fokus dan ketekunan yang Odi dan Rakhma lakukan gerai COFFEE TOFFEE® mulai merebak di Jakarta dan sekitarnya. Produk serta konsep yang mereka tawarkan cukup menarik hati konsumen. Kemasan yang lebih modern serta harga yang terjangkau ternyata sesuai dengan gaya hidup masyarakat Metropolitan ini.

Merasa telah mampu menaklukan Jakarta, Odi dan Rakhma mencoba peruntungannya kembali di kota asal mereka, Surabaya, sekaligus ekspansi ke daerah-daerah lainnya pun mereka lakukan. Dan terbukti, kini 113 cafĂ© COFFEE TOFFEE® telah tersebar di Pulau Jawa, Jakarta, Kalimantan dan Sulawesi, dengan omzet miliaran rupiah setiap bulannya. Tak heran jika COFFEE TOFFEE® kini dapat disejajarkan dengan brand kedai kopi Internasional seperti Starbucks dan Coffee Bean.

Nominee Indonesia Franchise Start Up Award 2009 versi majalah Info Franchise, Pemenang I Wanita Wirausaha Femina-BNI tahun 2010, The Best in Business Concept Indonesia Franchise Start Up Award 2010 versi majalah Info Franchise. Inilah sederet penghargaan yang merupakan bukti dari kerja keras pasangan Odi dan Rakhma dalam membangun COFFEE TOFFEE® .

Perjalanan serta perjuangan yang berbekal love, passion, enthusiasm mengantarkan mereka pada puncak kesuksesan, sekaligus menjadikan tiga point tersebut sebagai tagline Coffee Toffee. Kini COFFEE TOFFEE® mampu membuktikan menjadi ikon model bisnis lokal yang menjadi tuan rumah sendiri. Bahkan Odi dan Rakhma berharap kelak bisnisnya mampu mengglobal dengan produk lokal.

Kini, COFFEE TOFFEE® semakin ramai lantaran siapapun bisa turut andil dalam membangun bisnis kedai kopi ini dengan cara waralaba. COFFEE TOFFEE® yang sudah resmi menjadi Perusahaan pada 2011 lalu dengan nama PT Coffee Toffee Indonesia ini menawarkan harga Rp.250 juta untuk setiap gerai dengan ukuran paling kecil.
Untuk info lebih lanjut bekerja sama dengan PT Coffee Toffee Indonesia silakan hubungi langsung pihak franchisor di alamat berikut :

Brand
Coffee Toffee
Jakarta Office
Jl. Lenteng Agung Raya 11A, Jagakarsa, Jakarta Sealatan
Surabaya office
Jl. Raya Dharma Husada 181, Surabaya 60286
Pengelola
PT. Coffee Toffee Indonesia
Contact
(021) 788 85716 (Jakarta), (031) 592 9500 (Surabaya)
Email
promosi.coffeetoffee@gmail.com


Sumber Referensi :

Thursday, 9 October 2014

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Tugas Pengantar Komputer & TI 1C

Nama : Ririn Zuliyaningsih
NPM : 29214475
Kelas : 1EB21




1. Topologi Star
Pada topologi jenis star ini, setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan Hub, dimana fungsi dari Hub ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi. 

Gambar : Prinsip Kerja Topologi Star


Kelebihan Topologi Star :

- Deteksi kesalahan mudah dilakukan
- Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain
- Mudah melakukan control
- Tingkat keamanan tinggi
- Paling fleksibel 

Kekurangan Topologi Star :
- Menggunakan banyak kabel
- Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan jaringan lambat
- Jaringan sangat tergantung kepada terminal pusat
- Jaingan memakan biaya tinggi 
- Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan




2. Topologi Ring 
     Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh Token, Token berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa apakah informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik berikutnya. seluruh komputer akan menerima setiap signal informasi yang mengalir, informasi akan diterima jika memang sudah sesuai dengan alamat yang dituju, dan signal informasi akan diabaikan jika bukan merupakan alamatnya sendiri. Dengan kata lain proses ini akan berlanjut terus hingga sinyal data diterima ditujuan.

Gambar : Prinsip Kerja Topologi Ring


Kelebihan Topologi Ring :
- Tidak menggunakan banyak kabel
- Tingkat kerumitan pemasangan rendah
- Mudah instalasi
- Tidak akan terjadi tabrak data
- Mudah dirancang

Kekurangan Topologi Ring :
- Peka kesalahan jaringan
- Sulit untuk dikembangkan 
- Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data dapat terganggu
 


3.  Topologi Bus

     Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer saling berhubungan secara langsung hanya menggunakan satu kabel saja. Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel koaksial dan dilekatkan menggunakan T-Connector. Untuk memaksimalkan penggunaan jaringan ini sebaiknya menggunakan kabel Fiber Optic karena kestabilan resistensi sehingga dapat mengirimkan data lebih baik.

Gambar : Prinsip Kerja Topologi Bus

Kelebihan Topologi Bus :
1. Mudah untuk dikembangkan
2. Tidak memerlukan kabel yang banyak
3. Hemat biaya pemasangan

Kelemahan topologi bus :
1. Tidak stabil, jika salah satu komputer terganggu maka jaringan akan terganggu
2. Tingkat deteksi kesalahan sangat kecil
3. Sulit mencari gangguan pada jaringan
3. Tingkat lalu lintas tinggi / sering terjadi antrian data
4. Untuk jarak jauh diperlukan repeater



4.   Topologi Hierarki
     Berbentuk seperti pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk (host) yang di switch kan dengan simpul atau node lain secara berjenjang. Jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja jenjang di bawahnya, biasanya topologi ini di gunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah. Sehingga data dari pusat bisa di distribusikan ke cabang atau sebaliknya. 


Gambar : Prinsip Kerja Topologi Hierarki

Kelebihan Topologi Hierarki :
- Data terpusat secara hierarki sehingga manajemen data lebih baik dan mudah terkontrol
- Mudah dikembangan menjadi jaringan yang lebih luas

Kekurangan Topologi Hierarki :
- Komputer dibawahnya tidak dapat di operasikan apabila kabel pada komputer tingkat atasnya terputus
- Dapat terjadi tabrakan file (collision)

5.      Topologi Tree


Gambar : Prinsip Kerja Topologi Tree


Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.

Kelebihan Topologi Tree :
- Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
- Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
- Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
- Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.



Kekurangan Topologi Tree :
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
- Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
- HUB menjadi elemen kritis.



6.      Topologi Mesh
   
Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi. setiap perangkat Setiap prrangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).


Gambar : Prinsip Kerja Topologi Mesh
 

Kelebihan Topologi Mesh :
- Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
- Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat. - Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang di tuju.
- Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
- Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

 
Kekurangan Topologi Mesh :
- Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
- Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
- Biaya yang besar untukmemelihara hubungan yang berlebih




7.      Topologi Linear



Gambar : Prinsip Kerja Topologi Liniear
Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). 
Kelebihan Topologi Linear :
- Sederhana jaringannya
- Hemat kabel
- Mudah untuk dikembangkan

Kekurangan Topologi Linear :
- Deteksi kesalahan sangat kecil
- Keamanan kurang terjamin
- Lalu lintas data tinggi
- Kecepatan transfer tergantung kepada jumlah pengguna, kecepatan turun jika jumlah pemakai bertambah



8.      Topologi Peer-to-Peer Network
                    
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.
 
Gambar : Prinsip Kerja Topologi Peer-to-peer Network


Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer).

Kelebihan Topologi Peer To Peer :
- Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer
- Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
- Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kekurangan Topologi Peer To Peer :
- Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
- Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri
- Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki
- Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.





9.      Topology Hybrid

Topologi Hybrid adalah Kombinasi dari dua atau lebih topologi berbeda berpadu menjadi satu bentuk baru pada sistem jaringan komputer. Bila topologi berbeda terhubung ke satu sama lainnya dan tidak menampilkan satu karakteristik topologi tertentu maka bentuk desain jaringan ini disebut topologi jaringan hybrid.





 Gambar : Prinsip Kerja Topologi Hybrid



 Kelebihan Topologi Hybrid :

- Salah satu keuntungan yang menonjol topologi hybrid adalah fleksibilitas. Topologi jaringan hybrid dirancang sedemikiana rupa sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan jaringan yang berbeda.
- Hybrid mengkimbinasikan konfigurasi yang berbeda tapi dapat bekerja dengan sempurna untuk jumlah lalu lintas jaringan yang berbeda.
- Menambahkan koneksi perifer lain cukup mudah, seperti node baru dan/atau periferal dapat terhubung antar topologi berbeda
- Dibandingkan dengan jenis topologi komputer lainya, topologi ini terpercaya. Memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik. ketika sejumlah topologi berbeda terhubung ke satu sama lain
- Ketika link tertentu dalam jaringan komputer mengalami gangguan, tidak menghambat kerja dari jaringan lainnya.
- Jenis topologi dapat dikombinasikan dengan jenis-jenis topologi jaringan komputer lain tanpa harus membuat perubahan apapun pada  topologi yang telah ada.
- Kecepatan topologi konsisten, seperti menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahannya. Oleh sebab itu topologi jaringan hybrid sangat efisien
- Kelebihan topologi hybrid yang paling penting adalah mengabaikan kelemahan topologi berbeda yang terhubung dan hanya akan dipertimbangkan segi kekuatannya walaupun topologi jaringan hybrid kelihatan sangat rumit tapi merupakan solusi  untuk perluasan jaringan tanpa harus merombak topologi jaringan yang teleh terbangun sebelumnya.

Kekurangan Topologi Hybrid :
- Pengelolaan sulit
- Biaya mahal dibanding topologi lainnya
- Instalasi dan konfigurasi topologi sulit



10.      Topologi Extended Star

Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star




Gambar : Prinsip Kerja Extended Star

Kelebihan Topologi Extended Star :
Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus

Kekurangan Topologi Extended Star :
Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.



Sumber :
http://khairul-anas.blogspot.com/2012/02/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-10.html#ixzz3Fd7ej4TO